Monday, June 2, 2014

Think

Kadang seneng juga punya pikiran kaya laki-laki. Jadi gini, ada kejadian di kantor yang bikin geli sekaligus aneh. Ada anak baru titipan mnj pusat, jadi diminta ikut untuk dinas luar ke cabang provinsi sebelah. Trus cewek-cewek kantor bilang itu bukan porsinya dia. Cerita terus berkembang, ternyata aku baru nemu logikanya. Jadi benernya ga selalu logika cewek itu masuk itungan rasio berfikir orang umum. Tapi ga melulu salah juga. Jadi kalau anak baru itu dibawa_dalam artian karena dia asalnya dari kota yang akan dituju itu_jadi ya masuk akal kalau dia yang diajak. Jadi logikanya bukan karena dia "titipan" dan diberi perlakuan khusus tapi karena pengetahuan dia kaan kota yang akan dituju. Well, 'lil bro, good luck ya, kamu akan dapat banyak pengalaman lagi, berusaha lebih baik, dan berteman dengan para juri itu. Wish you all the best.

Friday, May 2, 2014

Bubble

Aku sudah menikmati 33 tahun bernafas dan merasakan dunia. Melihat dan belajar banyak hal. Kadang melakukan hal-hal bodoh, dan bodohnya melakukannya lagi, dan lagi. Seperti jatuh cinta. Jatuh cinta dengan orang-orang yang salah sudah seperti kebiasaan. Jadi mengalami pengalaman menjadi pacar, simpanan, istri, dan apa saja namanya. Bukan secara nyata. Hubungannya ada, tapi bias bentuknya. I know how differentiate right from wrong, yet still doing so. I know that i should take care of myself, but i didnt do it. I know i shouldn't falling for youngsters well i did it. I know its bad to involved with someone elses husband, well i find it a challenge. At the end of the day, i cry my heart out. I call it addiction. Searching for love. Despite of all i tend to get lust. Am I let my self did it on purpose?Does my mind fooled me? Ayah selalu berkaca-kaca saat dia menyebut ibu dan meminta dikuburkan satu liang dengan ibu. Tapi cerita tentang ayah tidak semesra permintaannya. Ayah baru diterima keluarga ibu ketika kakak ku lahir. Cucu dari anak kesayangan yang menikahnya saja harus mewalikan dengan surat bertanda tangan kakek yang di minta bude di kertas putih dengan alasan untuk pengurusan sebuah surat. Lalu ayah menikah dengan ibu dengan wali pamanku dari pihak istri pakde yang masih saudara. Dengan alasan kakekku sudah menyetujui dan pamanku sedang tidak enak badan. Padahal alasan sebenarnya adalah takut pada nenekku yang sangat memanjakan ibuku. Aku terus mencari panutan terbaik dengan mengamati semua pasangan dalam keluargaku dan teman-temanku. Tidak ada yang sempurna. Pencarian butuh pengorbanan ekstra. jalan buntu. tangis. darah. dan hati yang patah. harapan yang punah. luka yang sisa. Sayangnya semangat mencari nya hampir kehabisan baterai. Semoga Allah segera mendatangkan penolong.

Saturday, April 26, 2014

Once Upon A Time

Suatu hari di suatu tempat di luar sana, ada seorang perempuan. Jatuh cinta pada seorang raja yang memerintah kerajaan bersama istrinya yang cantik. Perempuan ini bekerja sebagai pelayan di istana. Dia selalu melihat penuh kagum kepada raja dan ratunya. Dia sangat giat bekerja dan menerjakan pekerjaannya dengan sepenuh hati. Diantara waktu pengabdiannya dia belajar mengendarai kuda. Ketika raja membutuhkan pelayan dalam perjalan maka dia mengajukan diri. Di tengah perjalanan ada berita tentang serangan musuh yang ingin membunuh raja. Sang raja memutuskan akan memberikan pengamanan ekstra untuk Ratu dan memisahkan diri dari rombongan untuk mengalihkan perhatian. Raja membawa dua pengawal dan pelayan. Pelayan yang dipilih adalah perempuan itu. Sepanjang perjalanan pelayan itu melayani tuannya dengan baik. Bahkan dia mulai mengagumi rajanya lebih dari sekedar tuan. Dia membayangkan lebih dekat dan berada di pelukan rajanya. Sebagai kekasihnya. Oh so unapropriate. Hanya fikirannya yang bercinta dengan rajanya. Pagi yang cerah sehari sebelum akhir perjalanan. Rajanya, menyampaikan rasa terima kasih karena pelayanan dan keberaniannya berada di perjalanan bersamanya. Raja berdiri terlalu dekat, dengan canggung pelayan ini membungkuk dan ketika ia mendongak untuk bangkit dari hormatnya, ia terkejut ketika raja membungkuk dan mencium bibirnya. Seluruh syarafnya menjerit. Terkejut, senang, dan heran.

Monday, March 10, 2014

HHHHH

Kenapa hari ini...rasanya pegel liat laki-laki. Rasanya sama aja. Toh perempuan bisa ngelakuin semua sendiri sekarang, kecuali pembuahan. Capek nebak-nebak apa arti perkataan, isi pikiran, dan maksud pandangan mereka. Jangan liat-liat kenapa. Jangan ngajakin aku ngomong. Jangan ngelakuin sesuatu yang bisa bikin disalah artikan ya. Bisa kan? Aku sudah cukup senang dengan aku yang sekarang.

Wednesday, February 19, 2014

Elizabethtown

Seandainya aku punya tablet,well, aku bisa kok beli tablet. Aku beli satu ah. Buat nulis dimana aja, kapan aja aku mau, dan langsung publish di sini. Ga akan ada yang tahu aku nulis tentang siapa. Senangnya. Kaya punya duniaku sendiri. Balik ke topik. Elizabethtown. Ada scene dimana pemeran co dan ce nya telponan sampe semaleman, dan akhirnya ketemuan. Itu kaya dulu. Aku pernah terima telpon kaya gitu. Semaleman, cerita ngalor ngidul. Sama Landak ku. Seneng rasanya, ada yang segitu perhatiannya dan buang waktunya cuma buat dengerin ceritamu. Ketawa bareng. Ngebagi malam sama kita. I miss that kinda thing. Akhir-akhir ini aku kehilangan kata dan keabisan cerita. Aku lebih suka diam dan nyari kertas dan pulpen. Komputer. Internet. Notebook. Cuma buat numpahin isi sampah kepalaku. Mahat uneg-uneg ku. Kalau boleh berandai ngulang waktu. Aku mau. Tapi kalau ga mungkin aku cuma berharap kamu ingat aku. Ada kala aku inget Landak aku bisa senyum geli sambil nahan nafas yang tersendat karena sedikit sesak. Kadang air mata lebih senang merembet di sekitar bola mata dan kelopaknya lebih cepat dari habisnya memori terputar di otak karena terlintas tempat dan gambar di muka. Luv u No.

Wednesday, February 5, 2014

Where Are you

Akhir-akhir ini banyak sekali yang bertanya "Kapan nikah?". Secara fisik aku sudah menikah dan ada satu pernikahan dengan seseorang yang aku juga menikahkan jiwa dan fikiran dengannya. Kalian yang sudah pernah menikah terutama para perempuan, pasti selalu ingin terlihat cantik di depan suami mu bukan? Aku juga seperti itu dengannya. Pernah berlaku konyol dengan membeli buku resep dan mengumpulkan bahan-bahannya hanya untuk memberinya sesuatu spesial setiap harinya? Aku juga. Bahkan memandangi wajah tidurnya. Berharap ia membuka matanya dan tersenyum. Melihat dia cemberut saat banyak hal yang harus dikerjakannya dan aku merajuk minta diantar sana sini. Haha. Rasanya juga ada moment seperti itu. merapikan pakaiannya. memasakkan sesuatu yang disukanya. menemani dan menyajikan makanan. memeluknya saat aku tak tahu harus apa dan tak tahu apa sebenarnya yang aku rasa. bahkan hanya duduk di sampingnya aku sudah merasa cukup. kalau itu disebut menikah. aku sudah menikah dengannya. rasanya sudah tidak bisa kemana-mana. suamiku sudah tidak ada. dia membawa hati dan jiwaku. mungkin saatnya untuk mengemas barang-barangnya dan pindah. tapi mungkin nanti aku bisa. tapi aku masih membaca beberapa tulisan lama yang isinya semua tentang dia. aku hanya melihat dari sisi ku. sebuah cerita harusnya ada dua sisi. aku yakin versinya berbeda. beberapa kata jahat dan pikiran jahat kadang ada. tapi aku tau dia tidak pernah bermaksud melakukannya. cinta memang bisa kadaluarsa. itu juga kalau namanya benar. kalau namanya hanya teman maka tentu saja beda ceritanya. teman ada pada saat temannya sedang sulit dan tidak mengambil keuntungan dari keberhasilan temannya. maka aku merasa aku harus seperti itu. aku harus merelakan nya karena aku harus jadi teman yang baik. ada disaat diperlukan dan memberinya selamat pada saat keberhasilan ditangannya. well, saatnya memberi selamat, saatnya menjadi teman yang baik.

Monday, December 16, 2013

Blurry

Landak, I miss you, still. Karena terlalu banyak kata dan harusnya sudah tidak ada lagi kata yang kita bagi bersama makanya aku lebih suka nulis begini. Di dalam dada nya sakit karena ga bisa ngomong. Pengennya ngobrol langsung sama kamu, tapi sudah ga bisa ya kan? Hari ini pengen nangis cuma karena pengen banget bla bla bla sama kamu. Ngomong aj udah ga lempeng tu kan. Bla bla bla bahkan sudah ga bisa ngomongnya lagi. Cuma pengen just be with you. Kenapa sih ga bisa ngelupain rasa sekujur badan mu di otak ku. Padahal kamu juga pasti sudah ga inget siapa aku.